Cari Blog Ini

Senin, 11 Oktober 2010

BOROBUDUR PENINGGALAN NABI SULAIMAN

Borobudur Peninggalan Nabi Sulaiman?
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Membaca judul
diatas, tentu banyak orang yang akan
mengernyitkan dahi, sebagai tanda
ketidakpercayaannya. Bahkan, mungkin
demikian pula dengan Anda. Sebab, Nabi
Sulaiman AS adalah seorang utusan Allah yang
diberikan keistimewaan dengan kemampuannya
menaklukkan seluruh makhluk ciptaan Allah,
termasuk angin yang tunduk di bawah
kekuasaannya atas izin Allah. Bahkan, burung
dan jin selalu mematuhi perintah Sulaiman.
Menurut Sami bin Abdullah al-Maghluts, dalam
bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, Nabi
Sulaiman diperkirakan hidup pada abad ke-9
Sebelum Masehi (989-931 SM), atau sekitar
3.000 tahun yang lalu. Sementara itu, Candi
Borobudur sebagaimana tertulis dalam berbagai
buku sejarah nasional, didirikan oleh Dinasti
Syailendra pada akhir abad ke-8 Masehi atau
sekitar 1.200 tahun yang lalu. Karena itu,
wajarlah bila banyak orang yang mungkin
tertawa kecut, geli, dan geleng-geleng kepala
bila disebutkan bahwa Candi Borobudur
didirikan oleh Nabi Sulaiman AS.
Candi Borobudur merupakan candi Budha.
Berdekatan dengan Candi Borobudur adalah
Candi Pawon dan Candi Mendut. Beberapa
kilometer dari Candi Borobudur, terdapat Candi
Prambanan, Candi Kalasan, Candi Sari, Candi
Plaosan, dan lainnya. Candi-candi di dekat
Prambanan ini merupakan candi Buddha yang
didirikan sekitar tahun 772 dan 778 Masehi.
Lalu, apa hubungannya dengan Sulaiman?
Benarkah Candi Borobudur merupakan
peninggalan Nabi Sulaiman yang hebat dan
agung itu? Apa bukti-buktinya? Benarkah ada
jejak-jejak Islam di candi Buddha terbesar itu?
Tentu perlu penelitian yang komprehensif dan
melibatkan berbagai pihak untuk membuktikan
validitas dan kebenarannya.
Namun, bila pertanyaan di atas diajukan
kepada KH Fahmi Basya, ahli matematika Islam
itu akan menjawabnya; benar. Borobudur
merupakan peninggalan Nabi Sulaiman yang
ada di tanah Jawa.
Dalam bukunya, Matematika Islam 3 (Republika,
2009), KH Fahmi Basya menyebutkan beberapa
ciri-ciri Candi Borobudur yang menjadi bukti
sebagai peninggalan putra Nabi Daud tersebut.
Di antaranya, hutan atau negeri Saba, makna
Saba, nama Sulaiman, buah maja yang pahit,
dipindahkannya istana Ratu Saba ke wilayah
kekuasaan Nabi Sulaiman, bangunan yang
tidak terselesaikan oleh para jin, tempat
berkumpulnya Ratu Saba, dan lainnya.
Dalam Alquran, kisah Nabi Sulaiman dan Ratu
Saba disebutkan dalam surah An-Naml [27]:
15-44, Saba [34]: 12-16, al-Anbiya [21]: 78-81,
dan lainnya. Tentu saja, banyak yang tidak
percaya bila Borobudur merupakan
peninggalan Sulaiman.
Di antara alasannya, karena Sulaiman hidup
pada abad ke-10 SM, sedangkan Borobudur
dibangun pada abad ke-8 Masehi. Kemudian,
menurut banyak pihak, peristiwa dan kisah
Sulaiman itu terjadi di wilayah Palestina, dan
Saba di Yaman Selatan, sedangkan Borobudur
di Indonesia.
Tentu saja hal ini menimbulkan penasaran.
Apalagi, KH Fahmi Basya menunjukkan bukti-
buktinya berdasarkan keterangan Alquran.
Lalu, apa bukti sahih andai Borobudur
merupakan peninggalan Sulaiman atau
bangunan yang pembuatannya merupakan
perintah Sulaiman?
Menurut Fahmi Basya, dan seperti yang penulis
lihat melalui relief-relief yang ada, memang
terdapat beberapa simbol, yang mengesankan
dan identik dengan kisah Sulaiman dan Ratu
Saba, sebagaimana keterangan Alquran.
Pertama adalah tentang tabut, yaitu sebuah
kotak atau peti yang berisi warisan Nabi Daud
AS kepada Sulaiman. Konon, di dalamnya
terdapat kitab Zabur, Taurat, dan Tingkat
Musa, serta memberikan ketenangan. Pada
relief yang terdapat di Borobudur, tampak peti
atau tabut itu dijaga oleh seseorang.
"Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka:
'Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja,
ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya
terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa
dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga
Harun; tabut itu dibawa malaikat.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
tanda bagimu, jika kamu orang yang
beriman'." (QS Al-Baqarah [2]: 248).
Kedua, pekerjaan jin yang tidak selesai ketika
mengetahui Sulaiman telah wafat. (QS Saba
[34]: 14). Saat mengetahui Sulaiman wafat,
para jin pun menghentikan pekerjaannya. Di
Borobudur, terdapat patung yang belum tuntas
diselesaikan. Patung itu disebut dengan
Unfinished Solomon.
Ketiga, para jin diperintahkan membangun
gedung yang tinggi dan membuat patung-
patung. (QS Saba [34]: 13). Seperti diketahui,
banyak patung Buddha yang ada di Borobudur.
Sedangkan gedung atau bangunan yang tinggi
itu adalah Candi Prambanan.
Keempat, Sulaiman berbicara dengan burung-
burung dan hewan-hewan. (QS An-Naml [27]:
20-22). Reliefnya juga ada. Bahkan, sejumlah
frame relief Borobudur bermotifkan bunga dan
burung. Terdapat pula sejumlah relief hewan
lain, seperti gajah, kuda, babi, anjing, monyet,
dan lainnya.
Kelima, kisah Ratu Saba dan rakyatnya yang
menyembah matahari dan bersujud kepada
sesama manusia. (QS An-Naml [27]: 22).
Menurut Fahmi Basya, Saba artinya berkumpul
atau tempat berkumpul. Ungkapan burung Hud-
hud tentang Saba, karena burung tidak
mengetahui nama daerah itu. "Jangankan
burung, manusia saja ketika berada di atas
pesawat, tidak akan tahu nama sebuah kota
atau negeri," katanya menjelaskan.
Ditambahkan Fahmi Basya, tempat
berkumpulnya manusia itu adalah di Candi Ratu
Boko yang terletak sekitar 36 kilometer dari
Borobudur. Jarak ini juga memungkinkan
burung menempuh perjalanan dalam sekali
terbang.
Keenam, Saba ada di Indonesia, yakni
Wonosobo. Dalam Alquran, wilayah Saba
ditumbuhi pohon yang sangat banyak. (QS
Saba [34]: 15). Dalam kamus bahasa Jawi
Kuno, yang disusun oleh Dr Maharsi, kata
'Wana' bermakna hutan. Jadi, menurut Fahmi,
wana saba atau Wonosobo adalah hutan Saba.
Ketujuh, buah 'maja' yang pahit. Ketika banjir
besar (Sail al-Arim) menimpa wilayah Saba,
pepohonan yang ada di sekitarnya menjadi
pahit sebagai azab Allah kepada orang-orang
yang mendustakan ayat-ayat-Nya. "Tetapi,
mereka berpaling maka Kami datangkan
kepada mereka banjir yang besar[1236] dan
Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua
kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang
berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari
pohon Sidr." (QS Saba [34]: 16).
Kedelapan, nama Sulaiman menunjukkan
sebagai nama orang Jawa. Awalan kata
'su'merupakan nama-nama Jawa. Dan,
Sulaiman adalah satu-satunya nabi dan rasul
yang 25 orang, yang namanya berawalan 'Su'.
Kesembilan, Sulaiman berkirim surat kepada
Ratu Saba melalui burung Hud-hud. "Pergilah
kamu dengan membawa suratku ini." (QS An-
Naml [27]: 28). Menurut Fahmi, surat itu ditulis
di atas pelat emas sebagai bentuk kekayaan
Nabi Sulaiman. Ditambahkannya, surat itu
ditemukan di sebuah kolam di Candi Ratu Boko.
Kesepuluh, bangunan yang tinggal sedikit
(Sidrin qalil). Lihat surah Saba [34] 16).
Bangunan yang tinggal sedikit itu adalah
wilayah Candi Ratu Boko. Dan di sana terdapat
sejumlah stupa yang tinggal sedikit. "Ini
membuktikan bahwa Istana Ratu Boko adalah
istana Ratu Saba yang dipindahkan atas
perintah Sulaiman," kata Fahmi menegaskan.
Selain bukti-bukti di atas, kata Fahmi, masih
banyak lagi bukti lainnya yang menunjukkan
bahwa kisah Ratu Saba dan Sulaiman terjadi di
Indonesia. Seperti terjadinya angin Muson yang
bertiup dari Asia dan Australia (QS Saba [34]:
12), kisah istana yang hilang atau dipindahkan,
dialog Ratu Bilqis dengan para pembesarnya
ketika menerima surat Sulaiman (QS An-Naml
[27]: 32), nama Kabupaten Sleman, Kecamatan
Salaman, Desa Salam, dan lainnya. Dengan
bukti-bukti di atas, Fahmi Basya meyakini
bahwa Borobudur merupakan peninggalan
Sulaiman. Bagaimana dengan pembaca? Hanya
Allah yang mengetahuinya. Wallahu A'lam.

2 komentar:

  1. bah. Berita ini hoax. Hipotesa ini sudah dibantah, dihancurkan, dipermalukan, dan diinjak-injak di kaskus
    http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5084288

    Dibantah dari sisi agama, sejarah, arkeologi, logika, linguistik, dan ilmu-ilmu lain. Gak malu apa masih disebarin terus?

    BalasHapus
  2. betul....betul....betul....tu wisdomgod

    BalasHapus